Puisi: WAHAI PENGUASA BUKA MATA DAN ASA

Petani desa mengelu  lewat puisi berlatar gambar Petani Tanah Pertanian Desa - Gambar vektor gratis di Pixabay

---Aco Matital---


Aku menaruh nafasku di ujung tali kehidupan

Aku menampung kepedihanku di antara ruas bambu

Wahai penguasa dengarkanlah pintaku

Aku petani terbuang yang berjalan dengan surga


Aku memukul dadaku dengan kayu kering

Mengiris jemari dahan dengan pisau karatan

Wahai penguasa lihatlah raga sarang

Aku petani malang yang menangis dengan senyuman


Wahai penguasa kau tahu kalau tidak ada sanksi mengikatmu

Wahai penguasa kau menulis sanksi tidak untukmu

Wahai penguasa kau menapis kami di antara hujan badai

Aku sampai lupa menjadi petani terbuang yang malang


Wahai penguasa kami mencari tetesan nira dari pagi hingga petang

Wahai penguasa kami menari menutup pedih

Aku sampai lupa menangis adalah kerjaku

Aku sampai lupa senyum sudah pergi jauh


Aku selalu membuka tangan ke langit

Aku bersungut dengan panahmu tak tahu arah

Wahai penguasa jangan merampas siksa

Aku petani malang yang keriput zaman


Wahai penguasa mengurut buncit muda

Kaumku mengais sampah untuk dipapa

Wahai penguasa buka mata dan asa

Aku petani malang datang sued bersimbah



Aco Matital

Mata Empat, 07 September 2022

Komentar

Postingan Populer