Puisi: IMPIAN, DALAM GELAP KABUT MALAM
---Aco Matital---
Hasrat yang terbang jauh
Di tepian kilauan waktu
Merangkak maju, keringnya hidup
Seberkas kenangan lampau meringis
Puing – puing air mata berjejeran
Meratapi langka – langka kaku yang mati
Teriakanku tak didengarkan orang
Sesaat aku terdiam dalam batas karang
Selaksa doa yang tak pernah berhenti
Menaruh harapan yang tak terkata
Membiaskan cahaya kerinduan
Yang terperangkap dalam lintasan waktu
Butiran senyum kepahitan memancar tajam
Lelah aku tertatih – tatih mencari mimpi
Di setiap sudut persimpangan hidup
Tak terbendung jiwaku menahan gejolak waktu
Di batas asal, aku berdiri megah
Melihat gelora gelombang yang kian terperi
Menapaki jejak – jejak hidupku
Terlintas setapak batu yang terjal
Menusuk, merobek khayalan mimpiku
Aku tersayat dengan raga yang perlahan lenyap
Setitik air mata mengisi kekosongan hatiku
Melayang senyuman indah
Akan penantian yang tak berujung
Allahku jadilah guru
Allahku jadilah pelita hati
Muda dan dininya usiaku, lemah terbatas kan kekuatan
Seperti tercekik dalam panasnya gelombang dunia
Satu pinta dalam sebait doaku
Allah kota bentengku
Perisai keselamatan jiwaku
Aku yakin sungguh untuk janjimu
Aku yakin sungguh untuk pemberianmu
Peganglah tangan mudaku
Jadilah setiap detik seperti cahaya yang tak pernah padam
Impian, dalam gelap kabut malam
Telah kulewati dalam cahaya terangmu
Hingga mentari esok tiba, dan semerbak bunga di taman masih menebarkan wanginya
Aku tahu, di usia mudaku
Allahku
Guruku
Pelita hatiku selalu menyertaiku.
Aco Matital
Mata Empat, 06 September 2022
Komentar
Posting Komentar